pos

Saturday, May 13, 2017

Kumpulan Cerita Romantis

BY=SPIKE
                                                                   #TRUE LOVE
Cinta sejati. Apakah kalian percaya akan itu? Akan "Cinta Sejati" yang konon katanya dimiliki oleh semua orang? Cinta yang katanya sangat indah dan menyenangkan? Mitos cinta sejati yang terus menerus melolong dihatiku.
***

Kupandangi bingkai biru di tepi tempat tidurku. Aku tersenyum menatap benda yang ada didalam bingkai itu.

Bukan sebuah foto ataupun lukisan. Hanya sebuah kertas lusuh. Kertas catatan PKN yang aku robek dari buku miliknya 2 tahun lalu saat perpisahan SMP. Dia sama sekali tidak tahu aku merobek buku catatanya. Bahkan, mungkin dia tidak mengenalku. Aku hanya satu dari ratusan penggemarnya di sekolah.
Dia bukan artis. Dia adalah siswa tampan dan cerdas di sekolahku. Dia kaya dan pintar dalam bidang olahraga. Sifatnya yang cuek justru menjadi daya tarik bagi para kaum hawa, termasuk aku. Tapi, bisa dibilang, aku tidak terlalu menunjukkan diri bahwa aku menyukainya. Terbukti. Aku tidak pernah menyapa ataupun menegurnya. Aku menyukainya lewat diam.

Bahkan, robekan catatan PKN itu aku ambil diam- diam untuk kenang- kenanganku karena aku tahu dia akan melanjutkan study ke L.A.

Aku kembali tersenyum manis saat melihat robekan catatan itu. Orang bilang, apapun itu, jika memang jodoh, maka dia akan kembali lagi dan lagi. Dan aku percaya dia akan kembali kulihat.

Aku mengeluarkan kertas itu dari bingkainya. Kupeluk- peluk dan kubelai. Ku ajak tertawa dan tersenyum.

Gila. Konyol memang. Setelah puas dengan kegiatanku itu, aku meletakkan kertas itu di atas meja belajarku. Dan...
Syuuuut...
Angin bertiup menerbangkan kertas kenangan itu keluar jendela dan jatuh dipekarangan. Dengan sigap aku keluar rumah dan mengejar kertas itu. Itu adalah satu- satunya milikku yang mampu membuatku mengingatnya.

Saat aku hampir mendapatkanya, angin kembali meniupnya menjauhiku. Argh! Angin ini! Batinku kesal.

Aku kembali mengejar kertas itu. Dan saat aku hampir mendapatkannya kembali...
"Argh!! Sial banget sih?! Malah keinjek lagi!" seruku kesal saat tahu kertas itu di injak seseorang. Orang itu mengambil kertas yang ada di injakannya itu. Aku masih menatap jalanan berdebu dengan kesal.
"Jadi, daritadi kamu ngejar kertas ini ya?" ucap orang itu. Suara bariton yang ku kenal. Ku tengadahkan kepalaku menatap wajah dari si pemilik suara.

DEG!!!
Di... Diakan? Diakan pemilik kertas itu sebenarnya? Vigo. Cowok tampan, keren dan pintar itu... Bagaimana bisa?
"Ma... af. Aku ngerobek kertas itu...."
"gapapa kok Dina. Beneran deh gapapa. Karena, aku juga udah foto kamu diam- diam waktu itu." akunya padaku. Dia... Tau namaku?
"foto?! Diem- diem?"
"Lebih baik, kita nostalgianya ditaman aja deh." ucapnya sambil menarik tanganku ke taman.
***

Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Fotoku ada dalam dompet Vigo?
"Aku dulu suka banget sama kamu Dina. Karena, kamu itu satu- satunya cewek yang gak pernah negur aku. Kamu cuek dan aku suka itu." ucapnya sambil tersenyum.
"Dulu, aku berharap bisa kenal dan pacaran sama kamu. Tapi, dekat kamu aja aku udah gemetaran, apalagi ngobrol sama kamu..." ucap Vigo lagi. Lalu dia menatap robekan kertas itu.
"Aku tau kok, kamu ngerobek kertas ini. Cuma aku pura- pura gatau aja. Aku seneng banget waktu kamu robek kertas ini. Karena itu artinya, kamu juga suka sama aku. Iyakan?" ucapnya yang membuatku tersipu malu.
"Ikh... Kok diem aja?" ujarnya sambil mencubit pipiku pelan.
"aku bingung mau ngomong apa..."
"Kamu percaya mitos True Love gak?"
"True Love? Emang ada?" tanyaku.
"mulanya, aku juga gak percaya. Tapi malem ini aku percaya. True Love aku udah aku temuin lagi. Aku suka kamu." ucapnya sambil natap bintang.
"udah jam 12 belom?" tanyanya.
"udah. Udah jam 12 tepat."
"Happy Birthday Dina :). Will you be My True Love?"

Apakah dia menyatakan perasaannya. Tanpa sadar, aku mengucapkan
"yes. I will."
***

Percaya atau tidak, itulah faktanya. True love akan datang. Sejauh dan sesulit apapun, Cinta Sejati akan mencari jalan lagi dan lagi untuk kita temukan. :)
PELANGI DI MALAM HARI
Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yang kubutuhkan darinya. Cintanya.
Dialah pelangiku karena tak seorangpun bisa menyentuhnya selain aku. Tak ada seorangpun yang diperbolehkannya untuk sekedar meliriknya. Ia selalu mengatakan bahwa ia adalah milikku.
Pelangi...
Malam itu aku kembali dalam heningku. Kucoba meraba-raba lorong imajinasiku untuk hanya sekedar mendambanya ada disampingku. Aku kosong dan tak berarah sekarang.
"Ernest!" Suara itu tak asing lagi bagiku,
"Masuklah!" Jawabku dan kubiarkan Pelangi masuk ke dalam kamarku.
"Kamu udah minum obatnya?" tanya Pelangi kepadaku. Iya, dia adalah dokterku.
"Udah kok." kataku, pelan seperti biasa, pelan dan lemah.
"Hanya memastikan kamu minum obatnya. Gimana hari ini?" Senyumannya mulai terkembang perlahan,
"Biasa aja Lan."
"Lain kali kamu jalan-jalan aja disekitar rumah sakit! Kan bisa ditemenin pacar kamu. Siapa namanya?"
"Bintang." Jawabku datar,
"Iya-iya, Bintang."
"Males Lan, aku maunya sama kamu!" Aku mulai meminta dan kulihat wajah pelangi berubah menjadi kemerahan, dan ia terlihat malu-malu. Aku tak mau lagi bersama Bintang, terakhir kali Justin, sahabatku memergokinya sedang selingkuh. Aku percaya karena ia tak pernah melupakan bukti di setiap kasus. Sungguh ironis bagiku. Sekarang yang penting aku dan Pelangi. Tidak ada satupun orang yang menggantikannya. 
Dulu aku dan Pelangi pernah menjadi sepasang kekasih ketika SMA. Waktu itu aku masih sangat sehat dan bahagia. Waktu itu juga Pelangi masih sangat lugu dan lucu hingga akhirnya kami berpisah karena aku memutuskan untuk kuliah di Australia dan dia kuliah di Jerman.
Jarak yang begitu jauh membuat kami tidak bisa melanjutkan hubungan cinta ini. Sebenarnya bukan kami tapi aku karena hingga sekarang Pelangi belum mendapatkan penggantiku. Padahal semua orang tahu kalau ia begitu cantik, cerdas dan menawan. Semua cinta ditolaknya tanpa alasan. Kali ini aku merasa sungguh berdosa.

Aku sendiri sudah berganti pasangan berkali-kali dan yang terakhir dengan Bintang, gadis yang memiliki watak yang hampir sama dengan Pelangi. Aku bertemu dengannya ketika aku sedang membaca di perpustakaan kampus, di Australia. Ia benar-benar suka membaca, ia adalah mahasiswi Filsafat dan benar-benar paham betul dengan apa yang ia cari, dan aku sendiri seorang mahasiswa Teknologi Informasi yang tergila-gila dengan komputer melebihi apapun.

Setelah aku lulus, aku bekerja di sebuah perusahaan sebagai programer dan setiap hari setiap waktu aku bercinta dengan komputerku, bertahun-tahun, melupakan kekasih satu-satunya hingga pada titik jenuhnya aku terkapar di depannya. Waktu itu jam menunjukkan pukul dua dini hari dan aku masih mengerjakan pekerjaanku yang tak kunjung usai. Entah mengapa kepalaku sangat pusing, mataku mulai buram dan tubuhku sakit semua. Biasanya ini bukan apa-apa bagiku tapi waktu itu aku langsung jatuh pingsan dan aku juga mimisan -itu juga tidak pernah terjadi padaku-.

Keluargaku panik dan membawaku ke rumah sakit. Aku tak tahu apa yang dilakukan dokter hingga ketika aku sadar, aku harus menerima kenyataan pahit ini. Aku mengidap Leukemia stadium lanjut.
Awalnya aku merasa bisa mengatasinya, tapi tubuhku tidak. Aku tetap merasa lelah sepanjang waktu, rasanya ingin tertidur padahal pekerjaanku amat sangat banyak hingga tak ada waktu istirahat. Aku mulai cemas dengan keadaan ini, aku sering limbung dan terjatuh begitu saja, belum lagi kalau aku merasakan sakit disekujur tubuhku. Dokter menyarankan agar aku melakukan kemo terapi, tapi aku menolak karena efek setelahnya adalah momok bagiku hingga akhirnya Pelangi datang setahun lalu. Ia memaksaku dengan caranya.

Pelangi termasuk dokter spesialis muda, usianya dua puluh sembilan tahun sekarang. Ia spesialis kanker dan sangat pandai untuk membujuk pasiennya melakukan apapun yang benar-benar harus dilakukan. Aku melihatnya, ia tampak cantik dengan jas dokternya. Aku mau ikut kemo dan menanggung resikonya hingga segalanya merupakan suatu hal yang biasa untukku. Aku selalu muntah, pusing, lemas, dan rambutku rontok, itu juga sudah biasa bagiku asal ada Pelangi disampingku.

Pelangi yang hidupnya selalu berwarna...
Kurasakan tangannya menyentuh pipiku, tangannya sedikit kasar namun hangat. Itu caranya menenangkanku ketika aku sedang dalam kondisi buruk, apalagi sekarang. Aku akan selalu buruk, aku terlalu lemah hanya untuk sekedar berdiri sendiri, tubuhku penuh lebam dan tulangku nyeri. Kurasa aku sudah akan pergi secepatnya.
Aku pernah mendengar ketika Pelangi berbicara dengan ibu, umurku tinggal beberapa hari lagi. Dua tahun sudah aku mengidap penyakit ini dan beberapa hari lagi aku bisa bebas selamanya.

Orang bilang aku bisa sembuh dengan operasi namun sampai sekarang belum ada donor sumsum tulang belakang untukku, hanya ibu yang bisa namun ia tidak mencukupi kriteria kesehatan. Aku tidak masalah kalau harus pergi, toh masih ada kakakku, Thalia yang bisa menjaga ibu yang sekarang sudah menjanda setelah ayahku pergi.
"Nes, kamu harus makan sesuatu nak!" ibuku memaksaku untuk makan, namun aku menolak. Melihat makanan saja aku sudah muak, apalagi memakannya. Aku sudah beberapa hari ini tidak makan dan hanya bergantung pada injeksi.
"Nes, kasihan ibumu. Dia udah nungguin kamu lho!" cetus Pelangi dan ia pun tersenyum manis. Oh aku selalu ingin memilikinya walaupun itu mustahil.
"Aku capek Bu." kataku setengah berbisik karena kekuatanku sudah habis walau untuk berbicara sekalipun,
"Ibu tahu Nak! Makanya kamu makan. Nanti capeknya bisa hilang kok. Percaya deh sama ibu!" dan saat itu juga aku melihat air mata ibu berlinang, matanya berkaca-kaca.
Kuhapus air mata ibu, kucoba mengangkat tanganku yang kurus dan lemah ini untuk menghapus air mata itu. Yang tidak seharusnya menghujani malam hariku yang tenang ini. Demi ibu, aku mau beberapa suap. Demi ibu.

Nyaris setiap hari aku hanya melihat mata yang berkaca-kaca entah ibu, Thalia, Justin dan teman-temanku. Aku heran pada mereka. Emangnya kenapa kalau aku mati? Toh aku bukan seorang yang begitu spesial, aku biasa saja. Aku hanya senang melihat Pelangi, ia selalu tersenyum dan tenang ketika berhadapan denganku. Mungkin karena ia sudah banyak menangani pasien yang sepertiku.
Setiap pagi Pelangi mengajakku keluar kamar sekarang karena selama satu bulan aku hanya ada di dalam kamar itu saja dan tak pernah keluar. Dan aku sudah setahun berhenti dari pekerjaanku. Ini hal yang sangat tidak pernah kuduga. Sakit, berhenti bekerja, tidak jadi membahagiakan keluarga, dan pastinya tidak menikah.

'Know that I will never marry,
Baby, I'm just soggy from the chemo
But counting down the days to go’
-My Chemical Romance_Cancer-

Diluar aku merasa sangat aneh. Aku orang asing bagi dunia luar. Makhluk pucat dengan rambut yang nyaris habis, sangat lemah dan tidak berdaya ini mencoba untuk mencari udara luar yang memiliki atmosfer yang khas dengan cahaya matahari yang cerah dan meninggalkan ruangannya yang tertutup sekali serta penuh peralatan Rumah Sakit yang membuat setiap orang depresi karenanya.
"Kau tahu? Matahari pagi selalu mengingatkanku pada sesuatu." Kata Pelangi kepadaku,
"Ehm, sepertinya tidak. Kau ingat dengan apa?"
"Kau, senyummu, matamu yang dulu."
"Waktu SMA?"
"Tepatnya waktu pertama kali kita berkenalan."
"Kenapa? Waktu itu aku menyelamatkamu dari kakak kelas yang kejam."
"Waktu MOS." Pelangi kembali tersenyum, "Sampai kau mendapat gelar calon siswa terbaik."
"Haha, pemuda kekar yang tinggi dan tampan." kataku mengingatkan Pelangi waktu dia bercerita kepada teman-temannya tentang diriku.
"Ehm, dengan sorot mata yang menawan, senyumannya begitu manis. Iya, memang itulah kau sampai sekarang."

Aku mengugat pendapat Pelangi yang satu ini. Aku sekarang lebih buruk, putus asa dan tak berdaya.
"Kau bercanda. Sekarang aku berbeda." sergahku pelan,
"Bagiku, kau adalah kau. Sampai kapanpun." Nada bicaranya mulai cerah, mencerah.
"Kau tenggelam dalam masa lalu."
"Tidak sama sekali. Ingat? Aku menunggumu, Ernest."
"Seharusnya tak perlu karena percuma."
"Nyatanya aku bersamamu lagi. Setidaknya itu impas."
"Apa kau akan menikah jika aku pergi?"
"Mungkin."
"Menikahlah kalau kau mau. Jangan anggap aku lagi! Aku tahu kau profesional dalam hal ini."
"Iya, benar sekali. Selama kita tidak bertemu aku sudah berulang kali merasa kehilangan dan itu membuatku terbiasa."
"Siapa? Siapa yang pergi?"
"Adikku, Joshua. Sahabatku di Jerman, Terrece. Yah itu." kata-katanya terdengar amat tegar dan datar.
"Joshua? Dia meninggal? Kenapa?"
"Kau lupa? Dia sakit kanker. Dia yang membuatku ingin menjadi dokter seperti sekarang. Yah, walau ketika aku lulus dia sudah pergi."
"Iya aku lupa. Padahal dulu aku sering menjenguknya di rumah sakit."
Lalu suasana menjadi hening seketika. Aku tahu pasti dia ingat seketika dengan adiknya yang sangat dicintainya itu.
Entah mengapa aku ingin kembali ke kamarku. Aku berjalan terus perlahan-lahan dengan bantuan Pelangi hingga kembali ke kamar itu.

Aku kembali di atas tempat tidurku dan membaringkan tubuhku. Aku ingat hidupku tidak lama lagi,
"Aku tak percaya kalau sebentar lagi aku harus meninggalkanmu." Kataku pelan sambil menatap mata Pelangi sedalam yang aku bisa.
"Aku juga. Aku mencintaimu." Pelangi mulai menggenggam tanganku,
"Aku rasa ini tidak adil bagimu. TIDAK ADIL!" aku mulai berteriak, mulai membentak sejadinya, emosiku melonjak dan aku rasa aku benar-benar merasa berdosa dengannya,
"Mengapa?"
"Apa kau tidak merasakan? Kau menunggu lama untukku dan aku kembali untuk mengucapkan selamat tinggal untukmu. Adilkah itu semua?" Aku mencoba mengeluarkan seluruh tenagaku untuk ini.
"Sepertinya aku pernah mengatakan hal ini sebelumnya. Semuanya sudah terbayar setelah aku bertemu denganmu."
"CUKUP! Jangan bohongi aku! Bahkan kau telah membohongi perasaanmu sendiri! Munafik!" Aku semakin tidak tahu harus bagaimana mendengar jawaban Pelangi. Ia terus tersenyum. Tersenyum.
"Maafkan aku kalau kau tak menerima ini. Nes, aku tahu aku membohongi perasaanku, membohongimu dan mungkin aku munafik. Sangat munafik. Tapi asal kau tahu. Itu semua aku lakukan karena aku cinta kau. Aku coba melupakan kesedihanku, menjadi tegar, menjadi profesional di depanmu. SEBENARNYA TIDAK JUGA! Aku menangis dibalik semua ini! Menangis! Kau puas?!" Pelangi mulai meneteskan air mata dan emosinya meledak.
"Cinta pertamaku, kau. Dan aku belum bisa menggantikanmu hingga aku percaya aku harus berlari, Nes. Lari, jauh sejauh-jauhnya dari perasaan itu. Menjadi profesional seperti yang kau katakan. Sebagai dokter yang merawat pasiennya. Menikah dan melupakanmu." Ia terisak terus hingga aku tak tega untuk meneruskan ini.

‘I always knew the day would come
You'd stop crawling, start to run
Beautiful as beautiful can be’
-Miley Cyrus ft Billy Ray Cyrus_Butterfly Fly Away-

"Baiklah... Kau tahu? Suatu saat aku akan menunjukkan padamu tentang apa yang harus kau lakukan. Lan... Kau... Warna dalam gelapku. Ingat! Pelangi di malam hari. Itulah kau! Selama aku sekarat kau ada dengan senyum dan tawamu yang menghapus semua ketakutanku dan kesedihanku." Kuhapus air mata itu, hentikan semua ini. Mengapa aku harus selalu memulai kemarahan ini? Mungkin aku telah menambah beban untuk Pelangi. SIALAN! Aku bodoh sekali.
"Maaf... Aku mengganggu pagimu." Ia memegang tanganku yang masih membelai wajahnya.
"Tidak! Aku yang harus minta maaf dan sebenarnya aku yang mengganggu pagimu."
"Mungkin sebaiknya aku keluar."
"Jangan..." aku mencegahnya karena meski begitu aku tak bisa sendirian saat ini. Aku butuh seseorang untukku. Aku begitu takut. Takut akan apa saja.
"Baiklah. Tapi jangan lagi kau ulangi hal tadi. Ingat! Kita sama-sama profesional." Ia menyentuh pipiku dan menyeka air mataku, aku baru sadar kalau aku selemah itu. Aku bisa menangis. Menangis.
Pelangi...
Kau tahu? Aku damai sekarang. Aku bahagia dan jiwaku mulai bersemangat. Jiwaku ingin pergi secepatnya. Maafkan aku... Lagi.
Kutatap matanya yang indah dan berkaca-kaca itu
Aku merasa tak berdaya
Lemah sekali, aku lemah sekali
Begitu lemahnya sampai mataku terpejam
Terpejam...
Sunyi...
Antara hitam dan putih
Semuanya berakhir
Terima kasih Pelangi
Kini aku merasa ringan sepertimu
Hanya bertemu dan impas
Tetaplah tersenyum, 'profesional'
Mataku pun akhirnya terpejam
Untuk selamanya...
Kulihat semua orang berdiri disekitarku, tapi aku tidak bisa menyentuh mereka. Ragaku ada disitu dan aku disini. Sepertinya aku sudah menyelesaikannya. Aku tahu Tuhan sayang padaku dan semua orang disekitarku. Selamat tinggal semua, selamat tinggal pelangi di malam hariku...
MY FLOWER
Awal yang melukiskan kegembiraan dan keceriaan dalam raut wajah mahasiswa dan mahasiswi fakultas kedokteran yang tengah bersantai dan bersendau gurau di koridor rumah sakit. Keceriaa mereka mengubah rasa ketegangan selama mereka menjalani praktek di rumah sakit. Mereka tengah bersantai ria di jam istirahat ini. Selain itu, ada salah satu mahasiswi yang masih menjalani tugasnya di jam istirahat, dia adalah Diangga. 
Dia tengah membantu dokter menangani seorang pasien yang amat sangat sulit untuk diajak kompromi, nama pasien itu Rehan. “ ayolah Rehan, ini kemotrapi terakhir kamu, jadi tolonglah patuhlah untuk kali ini.” Bujuk dokter. “ aku bilang aku tidak mau, kalian selalu memaksaku, kalian selalu bilang ini kemotrapi terakhirku, tapi nyatanya apa? Aku sehat aku tidak perlu kemo lagi.” Ujar Rehan dengan emosinya yang meninggi. Diangga yang berdiri dekat pintu ruangan mendekati diri Rehan yang duduk diranjangnya, Diangga memukul kepala Rehan dengan tiba-tiba,” emank lho superman, atau punya 9 nyawa sekaligus, lho selalu menyepelekan sebuah nyawa!” ujar kesal Diangga
“ emank lho siapa berani berkata seperti itu, lho masih mahasiswa disini jangan sok jadi dokter.” Ujar ketus Rehan. Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Rehan semakin membuat kesal dan emosi perasaan Diangga. “ ok, kalau begitu, terserah apa maumu. Dokter , kamu tangani sendiri pasien satu ini.” Ujar Diangga membalas ucapan ketus Rehan. Diangga pun saat itu melangkah keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan kesal dan sebal.
“ dasar emanknya dia siapa , beraninya ngomong kayak gitu ke gue, sorry ya gue udah gak mau lagi ngurusin lho, emank gue babu lo apa.” Gumam diri Diangga.

Tanpa memperhatikan jalan, Diangga tak sengaja menabrak seorang cowok muda berpakaian sama seperti Diangga. “ maaf ya…, aku nggak liat jalan.” Ujar Diangga meminta maaf. “ lain kali lihat jalan ya, jangan ngelamun aja!” ujar cowok muda itu dengan lembut dan halus. “ sekali lagi maafkan aku,maaf banget!”
Dengan senyuman manis yang keluar dari raut wajah cowok itu dan sambil mengusik rambut Diangga membuat Diangga salah tingkah saat itu, “ kamu ini lucu sekali sih…, duluan ya.” Ujar perpisahan dari cowok tampan itu. Wajah yang awalnya terlihat kesal , kini berubah menjadi wajah yang senang dan bahagia, dalam diri Diangga bertanya-tanya siapa cowok tampan tadi. Dipikiran Diangga muncul perasaan bahwa cowok itu adalah pandangan pertama yang sekilas terjatuh dalam hatinya. Senyum dan kata-kata lembutnya membuat perasaan Diangga sangat ingin tahu siapa cowok tampan itu.” Hey Diangga, ngelamun aja….” Suara seorang wanita seusia Diangga yaitu Safa menggugah lamunannya. Diangga merasa terkejut dengan suara Safa , “lho, ngagetin saja, untung gue gak jantungan, kalo iya bisa mati tau….” Ujar Diangga. Safa hanya bisa tersenyum dengan sahut dari Diangga, “ emanknya lagi nglamunin apa sih? Kok serius banget..” Tanya safa. “ lho tau gak, siapa pemuda itu?” Tanya Diangga sambil menunjuk kearah cowok tersebut. “ yang mana?” sahut Safa sambil mencari arah telunjuk Diangga mengarah. “ itu…, yang lagi jalan dengan seragam sama dengan kita.” Jelas singkat Diangga. “ oh dia, namanya Sammy. Dia juga dari fakultas kedokteran.” Jelas Safa . “ fakultas kedokteran ? tapi aku jarang lihat dia.” Gumam hati Diangga.
Safa mengajak Diangga yang waktu itu jam praktek mereka telah usai untuk beristirahat di kantin rumah sakit. Seua teman-teman juga sudah berkumpul bersama untuk bersantai dan mengobrol.

Beberapa hari ini Diangga selalu menghabiskan waktunya untuk menangani soal Rehan. Dari pagi sampai malam Diangga berada di rumah sakit untuk menghadapi keras kepala Rehan yang tetap tidak mau menjalani kemoterapinya. Rehan adalah salah satu pasien yang sedang menjalani pengobatan karena penyakit tumor otak stadium 1.
“ gue bilang gak mau ya gak mau, lo ngapain maksa2 gue.”keras kepala Rehan yang tetap tidak mau kemoterapi
“ ayolah Rehan, ini sudah 2 minggu kamu seperti ini, apa kamu tidak ingin sembuh?” bujuk perawat yang juga ikut membujuk Rehan.
“ biarin, akku mati juga gak papa, itu malah memperingan pekerjaan kalian.” Sahut Rehan dengan rasa keras kepalanya.

Dengan rasa jengkel dan emosi yang mulai memuncak, Diangga mendekati diri Rehan , “lo bener- bener ya, lo emank gak bisa di sabarin, emank lo piker dokter itu seorang pembunuh biarin lo mati tanpa pengobatan. Mereka itu sudah baik hati memberi penngobatan agar lho sembuh, emank lo gak pingin sembuh apa, lo gak pingin berkumpul lagi dengan keluarga lo?”
“lo tau apa tentang keluarga gue, kalau bicara dijaga jangan asal jeplak.” Sulu emosi Rehan
“lo itu yang asal jeplak, lo tau betapa berharganya nyawa itu, kita hanya bisa hidup sekali, termasuk lo. Lo bukan dewa yang bisa hidup berabad-abad tahun.” Ujar emosi Diangga yang makin memuncak.
“ gue mau jadi dewa kek, gue mau jadi apa itu urusan gue, hidup-hidup gue, kenapa lo yang repot,urus aja urusan lo sendiri, jangan ngurusi urusan orang lain.” Sahut Rehan dengan santainya

Diangga yang tampak begitu geram dengan kata-kata yang keluar dari mulut Rehan, tiba-tiba tangan Diangga menggeram baju Rehan dengan puncak emosi diatas rata-rata,” denger y ague udah sabar nanganin lo, tapi lo gak tahu diri, lo bisa gak hargain orang ngomong? Bisa tidaaaaaakkkk!” bentak Diangga
“ Dianggaaa!lepaskan dia, aku bilang lepaskaaaannn!” teriak dokter yang tiba-tiba muncul. Diangga tetap bersih kukuh tak mau melepaskan dan menatap tajam mata Rehan ddengan penuh amarah. Dokter yang bernama dokter Miko segera melepaskan tangan Diangga dengan paksa. “ keluar kau sekarang!” ucap dokter Miko, aku bilang Keluarrrrrr!”
“ baiklah, aku akan keluar,aku tidak mau menangani dia lagi, tidak….” Ucap Diangga dengan mata berkaca-kaca.
Diangga pun pergi dari ruangan itu, disamping itu pemuda yang bernama Sammy sempat berdiri disamping ruangan menyaksikan kejadian tersebut.
Diangga berlari cukup cepat sampai dia berhenti di taman Rumah sakit. Disana ia duduk dan menangis sekencang mungkin berteriak untuk memuaskan amarahnya. Terlihat amarahnya dan emosinya tidak terkendali saat berada di ruangan yang menurutnya adalah neraka. “ percuma lo marah, toh itu akan membuatnya senang.” Suara yang tiba-tiba muncul, ternyata itu suara Sammy. Diangga sangat terkejut, ia segera menghapus air matanya, “ lo…?”

Sammy duduk di sebelah Diangga, “ kadang emosi akan membuat kita keehilangan kesadaran, tapi tergantung bagaimana kita mengendalikan emosi .”ujar Sammy.
“ gue akui itu salah, tapi semua itu ada alasannya.” Bela diri Diangga
“aku tahu alasanmu, mungkin lo kasihan terhadap dia, di usia yang masih muda dia sudah menyerah begitu saja. Kasian banget hidupnya. “ ucap Sammy sambil tersenyum.
“kasian..? gue gak kasian sama dia, gue hanya gak suka tingkahnya aja, blagu banget.” Sahut Diangga dengan gaya salting.
“ tapi lucu juga pertengkaran antara dokter dan pasiennya, bagaimana ya reaksinya kalau gue masukkan ke youtobe, seru tuh.” Ujar jail Sammy untuk mengalihkan suasana sambil tertawa terbahak-bahak.
“ he….lucu ya? Terus aja seperti itu!” sahut Diangga dengan ketus.
“ bdw, lo tunjukin aja apa yang lo bisa untuk nakhlukin dia.” Ucap Sammy yang sekejab berhenti tertawa.
“ maksud lo?” merasa bingung dengan ucapan Sammy
“ lo tau maksud gue…!” sahut Sammy sambil tersenyum manis.
Mereka berdua pun saling berbincang-bincang untuk tanda perkenalan dan bercanda ria, bersendau gurau bersama yang membuat diri Diangga tertawa terpingkal-pingkal. Saat itu emosi Diangga yang awalnya memuncak kini terobati dengan lelucon Sammy yang sangat menghiburnya.
……

Untuk kesekian kalinya, malam sebelum pulang Diangga datang ke ruangan Rehan. Malam itu ternyata Rehan belum tidur, ia malah sedang asyik menonton tv. Diangga dengan tingkah yang sopan meminta maaf untuk tindakannya yang keterlaluan kepada Rehan. Rehan tak menggubris Diangga, dia kelihatan sangat asyik dengan acara tv. Tanpa sepengetahuan Rehan tiba-tiba Diangga mengambil remote control dan segera mematikan tv.
“ hey, lo apa-apan sih….” Sahut Rehan
“ lo sih asyik banget leat tvnya.” Ujar Diangga dengan rasa sebalnya.
“ kembaliin gak remotenya...” ucap Rehan yang juga tampak kesal dengan kelakuan Diangga. Rehan bangkit dari tempatnya dan memaksa mengambil remote dari tangan Diangga, tapi Diangga tak mau melepaskannya, sampai akhirnya mereka berdua saling kejar-kejaran di ruangan itu.
“ apa sih mau lo? Kenapa lo selalu nggnggu hidup gue mulu.” Ujar Rehan yang sudah merasa sangat geram.
“ mau gue, lo dengerin dulu ucapan gue..” sahut Diangga
“emank apa yang ingin lo katakan?” Tanya Rehan dengan santainya sambil duduk kembali ke tempatnya semula.
“ gue kesini mau minta maaf sama lo soal yang tadi pagi.” Kata Diangga dengan penuh penyesalan.
“ akhirnya lo sadar juga, mana ada calon dokter yang bersikapa sangat arogan terhadap pasiennya.” Ujar Rehan sambil menyindir diri Diangga.
“ tenang….tenang…’’(ujar hati Diangga) “apalah kata lo gue gak peduli, yang penting gue udah minta maaf jadi gue gak punya salah sama lo.” Selesai berkata panjang Diangga berniat untuk segera pergi dari ruang itu, tapi muncul suara yang sangat mengagetkannya keluar dari mulut Rehan, “ gue juga minta maaf.” Diangga memandang serius raut wajah Rehan, ia sangat terkejut dengan ucapan itu.” Apa gue gak salah denger…. Lo bisa juga ngucapin kata maaf.” Ujar Diangga dengan rasa tak percaya.
“ heh, lo jangan bangga dulu kita itu sama-sama salah, jadi sepantasanya juga saling meminta maaf.” Sahut Rehan menjelaskan ucapannya.
“ hmmm….ya udahlah jadi kita impas.” Tanpa berpamitan dulu Diangga segera meninggalkan ruangan itu dengan perasaan lega.
….

Usai kejadian tersebut, berhari-hari Diangga lebih sangat hati-hati dalam berkata jika berada di ruangan Rehan apalagi sekarang bukan hanya Diangga yang menangani Rehan tapi Diangga ditemani Sammy pemuda pujaan hatinya. Yah, tapi berlega hatilah Diangga tidak lebih sering berada di rumah sakit, karena ia harus bolak-balik kampus dan rumah sakit untuk menyelesaikan sksnya sebagai mahasiswa kedokteran. Selain itu, Rehan yang kini merasa kesal dengan Diangga yang jarang berada di rumah sakit, ia merasa tidak ada yang mengajaknya bertengkar dan membuatnya terhibur selain Diangga. Baginya suasana tampak sangat tenang dan damai.
“ suster, dimana dokter gadungan itu, kayaknya jarang banget denger dia marah-marah?” Tanya Rehan untuk mengorek informasi.
“ dia itu masih mahasiswa, jadi gak selalu ada disini, mungkin kalau dia disini pasti dia ada tugas praktikum. Kenapa? kamu kangen dengannya?” sahut lembut sang perawat.
“ gaklah, siapa juga yang kangen dengannya, nanti kalau dia denger pasti gede kepala tuh.” Sahut Rehan yang segera membetulkan ucapannya.

Perawat itu hanya tersenyum melihat ekspresi Rehan yang tampak malu-malu untuk mengakui.” Nah selesai. “ ujar perawat yang selesai memberikan suntikan obat di dalam infuse Rehan.” Itu apa sus?”
“ itu untuk mengatasi jika pasien yang sulit untuk menjalani kemoterapi sepertimu.” Sahut Diangga yang tiba-tiba muncul.

Perawat dan Rehan pun terkejut dengan datangnya Diangga yang secara tiba-tiba. Usai tugasnya selesai perawat itu permisi keluar dan meninggalkan Diangga dan Rehan berdua.
“lo bisa nggak, datang salam dulu gak ada sopan santunnya banget.”
“ yah, kalo buat lo ngapain gue harus sopan sama lo, idih gak gue banget.” Ujar Diangga.
“ kemana aja lo jarang banget gue denger teriakan lo.” Ucap balas Rehan.
“ yah secara gue inikan super duper sibuk banget jadi corry ya untuk orang yang lagi galau atas gak adanya gue.”sindir Diangga dengan tawa kecilnya.
“ idih males banget siapa juga yang galau karena lo, corry ya lo bukan level gue.” Sahut Rehat yang kelihatan salting.
“ ups, siapa yang bilang kalo itu lo? GR banget.” Sahut Diangga membalas.

Waktu itu salah tingkah dan wajah memerah tampak dalam wajah dan tingkah Rehan terhadap ucapan Diangga. Rehan yang tidak mau Diangga melihat kondisinya, ia mengusir Diangga dengan paksa keluar dari ruangannya. Diangga tertawa terpingkal-pingkal dengan salah tingkah Rehan.
“ hei Rehan, kenapa lo? Gue pingin lihat wajah lo yang merah tuh.” Ucap Diangga sambil tak kuasa menahan tawannya.

Dilain sisi tampak Sammy sedang memperhatikan Diangga, ia mencoba mendekati Diangga, “ lo kanapa? Tertawa sendiri di ruangan orang.” Seru Sammy. “ lo pasti ketawa banget Sam, baru kali ini gue ngelihat wajah Rehan tampak merah, lucu banget.” Jelas Diangga yang masih belum bisa mengendalikan tawannya.
“ benarkah? Wah ceritanya nih kalian udah akur?” jail Sammy.
“ yah nggak tahulah…” sahut Diangga
“ lo mau pulang?” Tanya Sammy
“ ya kenapa ?”
“ gue anterin lo mau?”

Diangga terkejut dengan tawaran Sammy terhadapnya, tak pernah sekalipun cowok didunia ini yang mau mengantar Diangga pulang.
“ boleh,,,,” ucap Diangga dengan gagapnya
Tiba-tiba Sammy menggandeng tangan Diangga dan menariknya berjalan menuju tempat parkir.

Malam yang bertaburan bintang-bintang yang bersinar dan bulan yang tampak bulat berseri menambah suasana indah malam untuk Sammy dan Diangga. Dengan mengendarai motor , tampak Diangga dan Sammy seperti pasangan yang baru saja menjalin hubungan sepasang kekasih, sangat cocok. Jujur hal itulah yang selalu diinginkan Diangga didalam hatinya. Tak lama mereka sudah sampai didepan rumah Diangga.
“ thanks ya Sam” ujar Diangga sambil turun dari motor Sammy.
“ its ok, jadi ini rumah lo.bagus juga.”
“ bukan, ini rumah ortu gue, gue belum punya rumah.”
“ ahhh, ya llo bener.” Ujar Sammy dengan senyuman la khas nya.
Saat itu pertemuan yang singkat antar Sammy dan Diangga, Sammy berpamitan pulang dan Diangga segera masuk karena hari sudah mulai larut.
…..

Pagi yang sudah menjelang siang, Diangga memutuskan untuk mampir sebentar ke rumah sakit. Kali ini ia bukan untuk menemui Rehan, tapi terlihat ia masuk di suatu ruangan. Disana ada dokter yang tengah menunggunya, dokter itu adalah dokter Miko.
“ kamu sudah datang. Duduklah!”ujar sang Dokter
“ ada apa? Kenapa ayah ingin bertemu denganku disini?”Tanya Diangga.
“ ayah ingin melihat perkembangan keadaan putrikku.” Ucap dokter Miko.
“ aku baik-baik saja ayah, aku masih rutin minum obat dan jalani kemo sesuai jadwal.” Sahut Diangga.
“ ayah mohon, segeralah operasi! Ayah tidak tahu apa yang terjadi padamu nanti.”
“ tunggu aku lulus menjadi dokter baru aku mau.”
“ Diangga…..”
“ ayah, percaya padaku aku bisa bertahan. Aku pergi dulu.” Sahut Diangga dengan tenang.

Diangga pun keluar dari ruangan itu, tampak raut wajahnya menjadi murung dan tak berekspresif. Ia terus berjalan tanpa menfokuskan jalannya. Saat itu Rehan yang juga sedang berjalan-jalan di sekitar rumah sakit tampak senang melihat diri Diangga, tapi Diangga terlihat tak focus jadi ia tak tahu ada Rehan, ia langsung saja jalan tanpa menyapa Rehan.
“ Diangga…..” panggil Rehan, tapi Diangga tetap saja tak membalas panggilannya. Rrehan sekejap menarik tangan Diangga untuk menghentikan jalan Diangga
“ kalau jalan harus focus, lo mikirin apa sih?” kata Rehan
“ lo…, nagapain lo?”Diangga yang tampak terkejut dengan Rehan.
“ gue tadi manggil lo, tapi lo malah nylonos aja, apa sih yang lo pikirin?” sahut Rehan yang memberi peerhatian terhadap Diangga.
“ please gue lagi gak ingin bertengkar.” Ujar Diangga dengan keadaan yang masih murung dan lemas.

Mendengar jawaban diangga yang sangat ketus, Rehan menarik tangan Diangga dan memakasa Diangga untuk ikut dengannya. Rehan tetap saja tak mau melepaskan Diangga meskipun Diangga berusaha keras untuk melepaskan tangannya dari Rehan. Sampai di suatu tempat yang sangat aneh tapi menawan, Rehan baru saja melepaskan tangan Diangga.
“ apa- apain sih lo, lo nggak berhak narik-narik tangan gue, dan juga tempat apa ini?”
“ udah ikut aja.” Sahut Rehan. Rehan melanjutkan langkahnya yang lurus kedepan . Diangga yang tak tahu maksud dari Rehan, ia hanya mengikuti langkah Rehan. Rehan meghentikan langkahnya, dan Diangga melihat sekitar tempat aneh itu penuh dengan bunga- bunga mekar indah. Terlihat ekspresi Diangga menunjukkan kekaguman.
“ ini bunga- bunga yang mekar hanya setiap bulan desember, karena perubahan cuaca ia jadi mekar setiap bulannya.” Jela Rehan.
“ darimana lo tau tempat sebagus ini?” Tanya Diangga.
“ ini tempat setiap harinya gue merenung, dan kalau sedang sedih gue biasa datang kesini.” Jelas Rehan.
“ lo sedih?jadi lo bisa sedih juga.” Sindir Diangga.
“jujur gue sangat kesepian, makanya gue terus bikin lo emosi, maaf ya.” Sahut Reno dengan penyesalan.
“ lo suka sama gue?” Tanya Diangga sambil memanndang wajah Rehan.
“ gue nggak tahu ini rasa suka atau apa, tapi perasaan gue lo adalah bunga bagi gue, bunga yang mekar yang selalu membuat gue bangkit dari apa yang gue alami. Lo penyemangat gue Diangga.”
Jelas Rehan sepenuhnya tulus mengungkapkan.
“ gue nggak tahu harus ngomong apa, gue bingung.”

Diangga mendesah pelan, hendak bergerak meninggalkan Rehan. Tiba –tiba suasana menjadi hening, ketika Rehan menyatakan perasaannya. Diangga merasa terkejut dengan ungkapan Rehan, karena kata-kata itu ingin ia dengar bukan dari mulut Rehan tapi Sammy pemuda yang ia sukai.
“ Diangga…., gue akan tunggu lo sampai l siap!”
Diangga tak menggubris ucapan Rehan, ia tetap saja berjalan meninggalkan Rehan disana.

Usai keluar dari tempat itu, Diangga berjalan dengan perasaan bingung dan resah. Dalam jalannya, ia selalu kepikiran tentang ucapan Rehan kepadanya.
“ kenapa harus dia, kenapa bukan Sammy?” Diangga bertanya-tanya dalam dirinya dengan sangat kesalnya.

Sekejab mata, Diangga melihat Sammy bersama Safa yang tengah asyik mengobrol bersama, terlihat Diangga merasa cemburu dan kesal. Diangga menghampiri mereka.
“ kalian?”
“ ya, lo tahu baru tadi pagi Sammy nembak gue, menurut gue kita cocok jadi gue terima,” jelas Safa ddengna gembiranya.
“ selamat untuk kalian.” Ucap Diangga yang perasaannya menjadi remuk dan hancur mendengar ungkapan Safa tentang dirinnya dan Sammy yang telah menjadi pasangan.

Diangga yang tak kuat, ia berlari sambil meneteskan air mata kesedihannya. Hatinya langsung saja terpuruk dan tak terbendung lagi kesedihannya. “ jahat, jahattttttttttttt…….., gue benci lo Sammy, gue benci lo.”
“ kenapa lo benci gue?” ujar Sammy yang tiba-tiba datang.
“karena gue suka sama lo, puas! Selama ini lo anggep gue apa,barang yang bisa lo permainin.” Ucap emosi Diangga
“ jujur gue juga suka sama lo, tapi nggak tahu kenapa gue nggak bisa ngungkapin itu ke lo, gue bingung. Jadi gue pacaran sama Safa untuk nglupain lo.” Jelas Sammy dengna rasa penyesalan.
“ sorry, lo lupain gue ya.” Sahut Sammy sambil memeluk Diangga dengan erat. Dan peristiwa itu disaksikan langsung oleh Rehan.
…..

Keesokan harinya, Diangga mampir sebentar ke tempat Rehan mengajaknya kemarin, ia merenungi perasaannya sejenak. Tak lama, Diangga kembali untuk menemui Rehan di ruangannya. Tampak disana sedang sibuk mempersiapkan sesuatu. Hari itu adalah hari operasi Rehan untuk mengangkat tumornya. Untung saja Rehan masih berada di ruangannya, Diangga segera menemui Rehan.
“ Rehan, gue bisa bicara sebentar?” kata Diangga
“ apa?” sahut Rehan dengan ketusnya.
“ kenapa lo suka gue?”
“ karena lo bunga bagi gue, bunga mekar yang kadang bikin jiwa gue nyaman ada disamping lo, tapi sekarang bunga yang gue idamkan memilih kupu-kupu, bukanlah lebah yang sangat membutuhkannya.”
“ memang bunga memilih kupu-kupu, tapi sang kupu- kupu menyerah karena disana ada lebah, ya meskipun lebah menyengat dan merugikan orang lain, tapi bagi bunga dia sangat menguntungkan. Bunga bukan hanya butuh kupu-kupu tapi dia juga butuh lebah untuk penyerbukannya.”
“ jadi menurutmu lebah lebih baik untuk bunga.”

Diangga mengganguk dan tersenyum kepada Rehan, Rehanpun tersenyum juga serta ia turun dari tempatnya dan segera memeluk Diangga dengan erat.
“ CINTA MEMANG TAK HARUS MEMILKI, LEBIH BAIK DICINTAI DARIPADA MENCINTAI, MENCINTAI LEBIH MENYAKITKAN DARI PADA DICINTAI”
                                                                       AYANG BEB

"sayang,kamu serius sama aku?,kamu sayangkan sama aku?,kalau kamu beneran sayank sama aku. Kamu harus bisa buktiin".
"sayang mau bukti apa?pasti aku turuti.aku gak mau kecewain cinta".
Dingin yang menembus ke sum-sum tulang, membuat burung takut terbang keluar dari sangakar, dingin yang menyulap lilin menjadi padam, dingin yang menimbulkan efek embun pada lampu-lampu berwarna kuning berada di pojok-pojok taman, sehingga menambah suasana romantis acara makan malam dua ingsan yang sedang memadu.
"sayang kok diam?sayang pingin bukti apa sih?
Zara tak dapat berkata, bibirnya kelu, batinya merinding, bulu kudunya berdiri. Zara tak dapat berkata, serasa mulutnya terkunci, batinya menciut, ungkapan yang mengurungkan hasrat. Reval tau kekasihnya itu sedang menggigil. Yang dia tahu perempuan di dekatnya itu kedinginan, dia tak tahu pasti apa maksud semua ini, dia tak tahu apa yang terjadi, dia tak tahu isi hati.
"sayang kamu kedinginan?ya sudah kita kedalam yuk!"
Hanya anggukan yang Zara ungkapkan. Ia tak tahu juga apa isi hatinya. Ia hanya pasrah akan keadaan. Yang ia tahu ia sedang berjuang menepis angkara-angkara fikiran negative. Ia hanya menurut pada apa saja yang dikatakan hati. Dengan di gandeng Reval, Zara masuk kedalam rumah bermotifkan paris yang memunculkan efek elegan pada rumah ber dinding warna kalem sehingga menambahkan suasana romantis.
Zara hanya tahu kalau sekarang dia sedang digandeng reval, selebihnya dia tak tahu. Rasanya ditepis keadaan. Dia pun tak tahu kapan dia sampai dikamarnya dan dia tak tahu kapan Reval pulang.
Zara sudah niat untuk ngomong sama Reval hari ini. Dia sudah tekad. Dia harus mengatakanya. Zara pun mengambil ponsel warna pink di meja marmer dekat ranjangnya berwarna pink pula. Tanganya tak mampu mengetik kata. Hanya memandang ponsel nokia black berry itu yang dari tadi Zara lakukan. Zara sendiripun tak mengerti jalan fikiranya. Dia ling-lung akan perasaanya sendiri. Dia tak mengerti.
"Sayang..."
Pesanpun telah terkirim dan telah sampai ke hand phone Reval.
'kau mau apa pasti kan ku beri,kau minta apa akan ku turuti. Walau...'
"aduh,siapa sih malam-malam ganggu orang tidur aja"
Batin Reval dalam hati. Suara dering hand phonenya memaksa tubuh yag letih untuk bangun Reval dengan lunglai dan masih mengantuk mencari sumber suara itu. Dia mencari-cari hand phonenya yang dari tadi masih berada didalam saku celana jeans warn abu-abu yang dipakainya kerumah Zara. Reval langsung melihat dan
'1 message received'
Dan ternyata dari Zara. Reval dengan spontan membuka pesan dari kekasihnya itu karena rasa penasarana apa isi dari pesan itu. Tidak biasanya Zara menghubungi Reval larut malam. Zara yang dikenalnya manja,cantik dan baik hati itu tidak pernah tidur lewat tengah malam.
"Iya sayang, kenapa? Kok tumben belum tidur? Ada apa?"
'message delivered'
Kini waktu menunujuk pukul 1 malam. Angin malam menembus jendela kamar lewat celah-celah kecil diantara ukiran kayu terpahat sangat rapi. Sepoi-sepoi,dingin membuat rasa kantuk Reval semakin menjadi dan nafsu untuk mengukir mimpi ingin dituruti. Tapi di lain ruang ada kekasihnya yang butuh dirinya. Diapun berjuang menepis setan-setan yang merasuki darahnya,mengipas-ngipas kalbunya, membujuk batinya,menarik matanya karena Reval tak mau mengacuhkan pesan kekasihnya.
'kau mau apa pasti kan ku beri,kau minta apa akan ku turuti. Walau harus aku...'
Dering hand phone mengagetkan jantung yang terlelah. Menggerakan tangan untuk meraih sebuah ponsel dan segera membukanya. Berharap rasa penasaran hati akan segera luluh dengan sendirinya. Jari jempol reflek bergerak.
"Aku butuh bukti, kalau kamu beneran sayang sama aku...
Dengan setengah mengantuk Reval membaca pesan rembulan hati yang sangat ia sayang. Reval adalah seorang yang mungkin dikirim tuhan untuk Zara. Reval sangat sayang sama Zara, tak mau mengecewakan Zara, dia selalu berusaha untuk membuat Zara tersenyum dan dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau sampai Zara bersedih lebih-lebih sampai air mata rembulan hatinya tak bisa dibendung oleh kelopak mata yang membuat hati Reval damai bila melihat sepasang mata itu. Sepasang mata yang memberi kedamaian ingsan yang memandang, sepasang mata yang mengisyaratkan keteduhan jiwa, sepasang mata yang berwarna coklat muda. Sepasang mata yang saat ini dia miliki dan dia tak akan pernah melepasnya walau yang lain merebutnya. Reval melanjutkan membaca isi pesan Zara...
.....Kamu mau gak aku kasih sebuah tantangan untuk kepastian cintaku?"
Tanpa fikir panjang Revalpun menyetujui tantangan dari kekasihnya.
Dan berharap dia tidak mengecewakan dan bisa memenuhi tantanga Zara dengan baik. Reval pun langsung membalas berharap kekasihnya tak menunggu terlalu lama.
"iya, Reval bener-bener sayang sama Zara. Sayang pingin aku ngelakuin apa?"
"aku pingin kamu hidup tanpa aku selama 1 hari! Tidak ada komunikasi di antara kita selama 1 hari. Aku pingin tau apa yang kamu rasakan. Aku pingin tahu kesungguhan cinta kamu ke aku! Kamu sanggup?"
"kenapa kok gitu sayang?"
"kalau kamu bisa melakukanya aku akan cinta kamu selamanya!"
"iya sayang"
Seharian pun Reval tidak SMS ataupun telefon Zara.
"hmmmmm... Pluto,besok Zara ulang tahun. Aku harus siapin kado spesial buat dia!. Aku pingin dia bahagia!"
Terlihat, Reval sedang berbicara pada sahabat. Sahabat yang mungkin tak pernah dan tak akan menjawab semua keluh Reval. Tapi, dia sahabat yang sangat setia dan mau mendengarkan semua isi hati tuannya. Karena sahabat itu adalah seekor kucing. Kucing yang sangat bersahabat. Dengan di temani cuaca yang tidak bersahabat, langit mendung berwarna abu-abu matang, rintik hujan mulai berjatuhan, matahari menyembunyikan sinar terangnya, Seharian Reval menyiapkan kado untuk hari indah kekasihnya. Dengan hati, Reval menyiapkan semuanya. Dinner romantis dengan ditemani lilin-lilin berbentuk hati, makanan yang Zara suka, biola dengan lagu klasik yang selalu Zara mau tidak mugkin terlupakan dan sebuah cincin cantik berwarna silver dengan dua liontin. Itulah cincin pertunangan yang akan Reval sematkan pada jari manis kekasihnya sebagai tanda ikatan cinta dan kasihnya yang tulus. Tanpa Reval ketahui Zara hanya punya waktu 20 jam untuk hidup karena Zara punya penyakit kangker. Reval tak pernah mengetahui penyakit kekasihnya itu, karena memang Zara tak pernah bercerita. Karena hanya satu alasan, Zara tidak mau kekasihnya sedih.
Dengan hati yang bangga karena yakin akan usahanya, dengan rasa gemetar tapi Reval sadar bahwa ia mempunyai satu rasa yang tak terartikan oleh nya, rasa yang aneh. Reval sudah siap menjemput Zara.
Honda Jazz merah menembus jalan yang sepi, menghamburkan daun yang terjatuh rapi, membelah ruang yang sunyi. Akhirnya honda jazz pun terparkir dipelataran degan suasana yang tidak biasa terjadi.
Reval masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, langkah demi langkah yang berat memaksa kaki untuk berjalan. Hatinya meleleh, seperti Ice Cream yang di telan hawa panas ketika melihat sesosok yang sangat di kenal, pujaan hatinya. Tiba-tiba air mengalir dari kedua matanya, entah siapa yang mengundang. Ketika ia mengetahui ternyata Tuhan telah memanggil Zara. Menjerit sampai tenggorokan kering serak ingin ia ungkapkan ketika sesosok jelita hatinya telah terbaring dengan surat ditanganya.
"kamu berhasil sayang. Bisakah kamu melakukanya setiap hari?
I LOVE U. Aku selalu berdoa, semoga tuhan akan mempertemukan kita di syurga-NYA
  
Cinta Yang Pergi

Halo...  Terkadang seorang sahabat atau pacar jika sedang didekat kita dia adalah seorang yang biasa, tapi ketika orang itu pergi dan jauh dengan kita maka kita akan merasakan bagaimana rasa cinta dan rindu terhadapnya. Pembaca loper-koran, admin mau bagi-bagi cerpen cinta romantis yang ditulis dan dikisahkan dari teman kita Yana Rivanika.

Hai teman, nama aku Yana Rivanika... Gue sekolah di SMAN 1 bandung... Gue kelas XI IPA sekarang... Gue punya pacar nama.a Rafael Landry Tanubrata... Mulai tgl 27 Mei 2010.. Gue punya rahasia.. Gue punya penyakit Leukimia dan ngga ada yg tau klo gue sakit Cuma yang tau bisma sahabat gue... Udah sampai disitu dulu ya perkenalannya...


*Senin, 5 Juni 2011..

“Adouh hari senin..” Gue ngeluh pada Bisma...

“Loh emang npha Van...??” kata Bismaaa....

“Gue malas bgt hari nii... Pelajaran jua buat bete..” keluh ku...

“Loh bkn.a kam rajin ya hari senin ...??”

“Ah klo mingu nii malasssss....!!!!” Keluhku makin paaaaannnnjjjaaaannnggg....

“Iyaaaa deeehhh...”


“Van... Vaniii...” teriak cowok yang sedang lariii ....

“Iya sayang ... knpaaaa???...”

“Ntar dulu masih cape...”

“Sabar.... Tarik nafas.. buang...” kata ku sambil mengelus pundak cowo yang gue cinta itu...

“Udah... Sayang ku ini... Knpa kda nunggu aku... Jadi bete kan...” cerutus Rafael..

“Iya deh.. Klo gtu aku deh yg traktir hari ini..”

“Bener??” rafael memastikan...

“Iya...”

“Adouh aku deh yang dikacang’n... klo gtu aku ke kelas dlu ya Van , Raf..”

“Iya maaf yaaa...” Kata kami berduaaaa....


Setelah Bisma pergi kami jadi berdua deh ...


“Sayang...” rayu rafael

“Yaaaaa” kata aku..

“Nanti kita ke suatu tempat yaaa..?”kata rafael sambil mengelus rambut ku...

“Oke.... Tapi jam brapa yang..??” tanya ku ke rafael

“Jam 7 ya sayang,...”kata rafael..


Teng...teng..teng.. Bel pelajaran berbunyi... Aku dan rafael kembali ke kelas.. setelah beberapa pelajaran.. bel pulang pun berbunyi... aku langsung pergi ke parkiran..

Ka’ogan selalu jemput aku tepat waktu..


“Van.. Vani...” Ka’ Ogan panggil aku sambil melambaikan tangan.a..

Aku langsung mendatangi ka’Ogan..

“Sory ya kak tadi lama soal.a tadi aku dipanggil guruku...” bohongku pada ka’ogaan..

“Iyaaa.. cepat masuk.. Kakak mau latihan nii sama anggota sm*sh yang lain...” Kata ka’ogan..

“Siap bosss...”


**************************

@perjalanan..


“Kaaaa... Kalo misal.a aku pergi kakak sedih gaaa...??” kata ku yang langsung nyeplos....

“Ngomong apa sih kamu deee... pastilah kakak sedih.. jangan ngomong gitu lagi yaaa... Kaka gg mau kamu sakit atau apapun.. Cuma kamu yang kaka punyaaa...”

“Iya kak maaf yaaa... Kak boleh gg aku ikut liat kakak latihan.. Kan ada rafael juga kan...?”

“Iya boleh.. Udah kaka siapkan baju ganti km..” Sambil menunjukan baju yang baru kak ogan beli..

“Makasih kak..”


@Tempat latihan..


“Aduh lama banget sih lo gan... Gue lama nunggu tau...!” cerutus Rangga dan reza...

“Sory gue baru jemput Vani...” sambil minta maaf..

“Jangan marahi kk ku gtu donk.. kalian enak gg punya adik...”kataku dengan jutek..

“Iya deh..”

“Loh mana rafael??..” kata aku sambil liat sekeliling..

“Dia masih di WC..”

“Eh ada sayang..” kata rafael keluar dari wc..

“Iyaaa.. aku nunggu kk latihan..kamu latihan yang semangat yaaa..” kata ku sambil nyemangati rafael..

“Okheee...”



Setelah satu jam, Mereka telah selesai latihan...

“Deeee...” ka ogan membanguni..

Tapi Vani gg bangun* jugaaaa... Hingga rafael datang..

“Sayang.. bangun ...”

Tapi tetap vani gg bangun... datang Dicky... dia memeriksa denyut nadinyaaa...

“Eh nii cepat bawa ke rumah sakit.. Denyut nadi.a mulai melemah...” kata dicky memperingati morgan


@perjalanan ke rumah sakit..

“Sayang jangan tinggalkan aku donk... Kamu janji nanti malam kita pergi ketempat yang ku bilang..” nagis rafael..



Semua anggota sm*sh ikut pergi ke rumah sakit dengan mobil ka’ogan..

“Gan, Raf... Gue mau bilank sesuatu..” Kata bismaaa..

“Ngomong apa bis?..”

“Tapi maaf’n gue ya.. gue gg bilank ke kalian... Sebenarnya Vina pernah bilank ke aku kalo dia sakit LEUKIMIA...” kata bisma sambil menundukkan kpala..

“Haaaahhh...”kaget smua di dalam mobil..

“Koq bisa sih bis... Lo gg kasih tau gue...” kata Ogan...

“Kata Vani dia gg ada yang boleh tau ttg penyakitnyaaaa....

“pantas tadi Vani ada rada aneh... Dia bilank ke gue klo dya pergi gue nagis gg...”

“Ah kalian semua jahat ama gue... Knapa gg ada yang mau jujur...” Kata rafael yang sambil nangis...

“Sabar raf... Pasti gg ada yang terjadi aneh* dg vani...” kata Rangga menenangkan...


@Rumah sakit..


Vani dibawa rafael ke ruang dokter...


“Dok tolong sembuhkan vani sayangku ini dok.. Jangan sampai dia pergi..” histeris rafael..

“Sabar nak biar gadis ini kami tangani dulu..”

“Gmna raf dokter dah periksa vani..??” kata ka’ogan

“Belum dia lagi diperiksaaa...”


Rafael mondar-mandir di depan kamar Vani...

“Raf, lo duduk deh...” kata dicky..

“Iyaaa kita berdoa ajha biar gg ada yang terjadi ke Vani..”



Dokter keluar dan mendatangi kami...

“Gimana dok dengan adik kami...??” kata Ilham

“Maafkan kami deee.. Kami sudah melakukan yang terbaik...


Rafael masuk dan membuka selimut yang hampir menutupi wajah cantik.a yang sudah pucat...

“Sayang bangun... jangan bercanda donk..”

“Mavb dek.. Nak vani dah tiada..”



@Pemakaman Vani

Pemakaman telah usai dan semua orang yang nganterin vani telah pulang tinggal Rafael dan Anggota SM*SH yang lain.. gue masih menangis di depan batu nisan yang bernamakan Yana Rivanika..

“Raf ada sesuatu yang ditinggalkan Vani... Kami tinggal dulu yaaa...”kata morgan sambil mengajak kawan* yang lain agar meninggalkan rafael sendiri..


ISI SURAT:


“Rafaelku sayang .. maaf’n aku yaaa... mungkin setelah engkau buka surat ini aku tlah tiada .... Tapi yakinlah selama ku hidup dan menjalani kisah cinta dengan mu itu paling buat ku lebih berharga di dunia ini...Satu tahun jalani cinta dengan ku lebih indah.. Maaf’n aku jga jika ku tak memberi tau ttg penyakit yang aku deritaaa.... Aku tdk mau kalo kamu iba dan perhatian ke aku dengan berlebihan itu yang buatku risih... Rafael meski ku telah tiada ku akan tetap mencintaimu lebih dari apapun.. Klo kamu mau cari pengganti ku silahkan karna ku telah mengecewakan mu... I LOVE YOU Rafael untuk selalu dan selamanya...”


Rafael nangis dan bilank kata terakhirnya..

“Van.. Lo tidak mengecewakan ku... Ku akan tetap menyayangimu selalu..” sambil mencium batu nisan Vani untuk terakhir kalinya.


********TAMAT********
#SEKIANPOSTINGANDARISAYA

Gm bagi bagi char Pb #100%NO tipu Update

ID DAN PASSWORD MAYOR DAN BINTANG

        Mumpung saya lagi baik 

        saya akan memberikan akun char pb gratis 

ID:maahiko27
pass:raingpark45
pangkat bintang 4
id:johander445
pass:batmen3431
pangkat mayor 1 emas
id:kutipanmama25
pass:0817998tai888
pangkat mayor 3 kutip 6
id:lilitulito98
pass:kilo6215671
pangkat mayor 3 emas
id:jimat1234
pass:wapak123
pangkat bintang 2(ini char pb saya gratis untuk kalian semua mumpung gua lagi baik)
id:tajuddin123
pass:mayorcacad56
pangkat bintang 3
id:tajudin065
pass:juhil12345
pangkat bintang 5
id:odygancok15
pass:bonek123


BONUS UNTUK KALIAN SEMUA PB YANG ADA DISINI AKAN DIGANTI BARU LAGI BESOK PANGKAT MAYOR 3 EMAS ID:maahiko27 pass:raingpark45
pangkat bintang 4
id:johander445 pass:batmen3431
pangkat mayor 1 emas
id:kutipanmama25 pass:0817998tai888
pangkat mayor 3 kutip 6
id:lilitulito98 pass:kilo6215671
pangkat mayor 3 emas
id:jimat1234 pass:wapak123
pangkat bintang 2(ini char pb saya gratis untuk kalian semua mumpung gua lagi baik)
id:tajuddin123 pass:mayorcacad56
pangkat bintang 3
id:tajudin065 pass:juhil12345
pangkat bintang 5 id:odygancok15 pass:bonek123


Nih All!!! Gua Share Char!! Pangkat LtCol kalo ga salah.

Id : saringoto
pass : 007irwan005


 Nih All!! Gua Share Char Major.
Id : browncat2
pass : ranu1212


 
I'd: ibnu9990
Pw :jek1928

I'd : ertas123
Pw : subsidi109

I'd : farid213
Pw : dragonfly123

I'd : dewayose

Pw : gifari1234

I'd : asu555lo
Pw : aghuz123

I'd :slice02
Pw : 17mjl99

I'd : ghona666
Pw : ridwan009

ID :: buungsu456
pas ::revi12345

id :: najisbabi
pass :: terdampar00

id :: kovetyellow
pass :: merokok123

id:: willyambilly
pass :: wongsolo

MAJOR id :: asu555lo
pass :: aghuz123

id : beatireng1
pw : uahuah7070

id : kevin0212
pw : siicopo0212

id : jagong091
pw : bingung0981

id : tara09dvn
pw : 0821426468is

id : dayan48
pw : kimcil48

id : erikapa
pw : lunamaya123

id : yonatan126
pw : 100300vin

id : ygtolol67
pw : pakalu123

id : ongkey007
pw : qwerty12345

 

 

ID : gambery46
PAS : kolop123
ID : inspect55
PAS : tuz273nu35  


sekian dulu bagi bagi char pb ane #100work

Cara mudah menggunakan whaff rewards

1. Cara Menukarkan Saldo Whaff Dengan Pulsa

Menukarkan  saldo whaff ke pulsa adalah yang paling mudah, karena whaff sudah mendukung all operator pulsa di indonesia.
Jadi tinggal pilih saja operator pulsa apa yang sobat pakai. Nanti pulsa akan otomatis masuk ke nomor yang sobat inginkan.
Untuk cara detail penukarannya seperti ini:
Buka aplikasi WHAFF.
  • Sobat masuk ke menu pembayaran. Lalu pilih Pulsa (minimal penukaran $10)
  • Muncullah tampilan seperti gambar dibawah ini
    • Pilih operator pulsa yang sobat pakai. Lalu masukkan nomor sobat di kotak yang sudah disediakan. Jika sudah, klik Permintaan.

    Nah, tinggal tunggu deh dalam waktu 1 sampai 3 hari, pulsa akan masuk ke nomor yang sobat masukkan tadi.

    Gampang kan?

    Saldo $10 tadi jika ditukarkan akan mendapatkan pulsa senilai 100.000. Lumayan bisa dipakai buat telefone, SMS, atau buat beli paket data untuk nyari poin lagi di whaff.

    Asal sobat tahu saja, whaff juga termasuk salah satu merupakan salah satu aplikasi terbaik yang ada di playstore. Jadi jangan ragu lagi untuk menggunakan whaff.

    =JANGAN LUPA ANDA AKAN DIBERIKAN KODE GIFT BT65132 LALU KIRIM KAN DI WHAFF TERSEBUT KARNA ANDA AKAN MENDAPAT KAN $,30 LUMAYAN KAN ,ANDA TINGGAL MENGUMPULKAN DARI APA SAJA YANG DI BERI UNTUK DIDAPAT KAN


Pantun Jadi cerita ngakak

                    ngaakak Abis Daahhh -_-

Karung hilang dikasih semen Ditinggal ayam satu kabur Gimana ente dibilang cemen Dikasih cendol malah kabur Tanam-tanam pohon di taman Tanam durian eh … berbuah rambutan Dari jauh kulihat cewek berjalan Udah deke tee … rupanya orang utan


Jangan suka menulis di atas kaca Menulislah diatas meja Janganlah menangis karena cinta Menangislah karena dosa Karung hilang dikasih semen Ditinggal ayam satu kabur Gimana ente dibilang cemen Dikasih cendol malah kabur 
boleh seberang ketengah pulau kapal bercadik terbawa angin hati bimbang ditanah rantau mendengar adik hendak dikawin
Baju baru dipake sayang Beli dimall pake atm mandiri Knapa semua pada kabur sayang Itu karena kamu belum mand

Hujan-hujan enaknya minum sekoteng Apalagi bareng roti kelapa Kalo emang lo ganteng Terus yang jelek kayak apa?

Beli aspirin obat mata anak kuda di pingir kali biar miskin aku tetap cinta karna harta gampang di cari 

Sebelum naik ke atas kasur jangan lupa baca bismillah sudah tidur nya "mendengkur" ngompol pula di celana.wwwwkkkkk




ada' soimah'
megang' kayu'
'tyuz'' masalach''
buatz' lou



Pohon ara dibuat gubuk.. 
pasang pasak biar tegak.. 
resiko asmara dunia facebook.. 
cinta ditolak blokir bertindak.. 



Beli kentang dibuat rujak..
biar mantap ditambah sambal..
tidur terlentang tiada nyenyak..
tidur tengkurap ada yang mengganjal..


Rintik rintik turun hujan.. 
masuk kamar sama teman.. 
gadis cantik jadi pujaan.. 
mau dilamar kok hamil duluan... 


Makan bubur diatas meja...
Minumnya jus diatas rak...
hari libur tetap bekerja..
Dapat bonus ambilnya di irak...


Buah mangga buah kedongdong
buah nanas buah apel
buah manggis buah duren
itulah nama" buah buahan.'' 



Wajahmu memang imut,
Bodimu kaya siput,
Tingkahmu membuat qu salut,
Tapi sayang hobimu kentut.



Di sini gunung di sana gunung
Di tengah tengahnya pulau jawa
Adminnya bingung pembacanya juga bingung
Yang penting bisa ketawa

Jalan jalan ke kota depok
nemuin uang segepok
ada apa di balik tembok
ada nenek lgi cebok

Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas

Jalan-jalan bersama kakak
Ditengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kedongdong



Baca koran sambil bergolek.
rambut panjang di potong pendek.
kalau kamu merasa jelex.
jgn suka lah saling mengejek

Ada aki-aki..
Makan kue pancong..
Gw kira laki-laki..
Eh ternyata bencong!!

Ambil ranting daun berduri,,
semak belukar diambil sebagai bukti,
kalau kencing jangan berdiri,,
kasihan dunia lain yang menempati

Malam hari main kulintang
ditemani sobat sobat tersayang
gimana hati kagak bimbang
Kepala botak minta dikepang

Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Di tunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kok nagih utang

Burung perkutut
Burung kutilang
Lo kentut
Gak bilang bilang

Makan roti sama pukis
Sambil duduk  di beranda
Maksud hati meminang gadis
eh dapatnya kok malah janda

Pak ogah kepalanya botak
Si tigor turunan batak
selama jantungku masih berdetak
cintaku padamu takkan luluh lantak

Jalan-jalan ke Kota Arab
Jangan lupa membeli kitab
Cewek sekarang tidak bisa diharap
Bodi bohai betis berkurap"wew

Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kok nagih utang.

Ada cacing makan ikan,
abis kenyang renang ke tangki.
Pingin tau yang melelahkan?
pergi ke Bandung jalan kaki

Burung Irian
Burung cendrawasih
Cukup sekian dan
Terimakasih


Kumpulan Cerita Romantis

BY=SPIKE                                                                     #TRUE LOVE Cinta sejati. Apakah kalian percaya akan itu?...